topbella

Rabu, 04 November 2015

LPDP - Will I Make It ??? (Part I)

Dear World, 

Sebenarnya saya nggak yakin mau mulai nulis cerita ini darimana. Mungkin karena faktor terlalu banyak cerita yang ingin saya share dengan teman-teman semua. Tapi di postingan kali ini,  Saya pengen cerita tentang pengalaman saya untuk mengikuti seleksi beasiswa LPDP (Lembaga Pengelola Pendidikan), if you do not know about this scholarship, silahkan di google dulu ya. . . 

Back in October 2015, saya mencoba untuk apply beasiswa LPDP setelah beberapa kali tidak mendapatkan beasiswa yang saya inginkan mulai dari Australia Awards Scholarship, Prestasi, dan terakhir New Zealand Scholarship. Saya bahkan tidak bisa ingat berapa kali saya gagal dalam mengejar beasiswa - beasiswa tersebut. 

Sebenarnya sejak tahun 2014 salah satu teman saya, Ko Andre (Teman seperjuangan di Community College Initiative Program ke Amerika dulu) sempat mengajak untuk apply LPDP, saya tidak bisa mengingat berapa kali dia mengajak saya. Akhirnya baru di bulan Oktober 2015 saya mulai tergiur dengan ajakannya karena melihat 5 orang kenalan saya di CCIP dulu semuanya apply LPDP dan lolos, termasuk ko Andre. Hal tersebut yang memotivasi saya untuk membuka situs LPDP dan belajar banyak membaca tentang LPDP. 

Semua dokumen yang diminta sebagai persyaratan saya upload, saya juga melakukan medical check up di RS umum untuk mendapatkan surat keterangan berbadan sehat sebagai salah satu dokumen yang harus di upload. Dengan kesibukan saya sebagai karyawan perusahaan swasta, semua dokumen baru bisa saya lengkapi pada hari H (mohon jangan meniru saya ya untuk selalu menunggu deadline). Akhirnya malam hari setelah saya bekerja, saya mencoba mengupload semua dokumen-dokumen yang diminta. Tapi sayang, saya tidak berhasil melakukannya. Website LPDP sedang down pada saat itu. Mungkin karena pengaruh terlalu banyak orang yang mengakses website tersebut. Saya berusaha mengupload kembali pada jam 11 malam sampai dengan jam 2 pagi, hasilnya, nihil. Honestly, I wanted to cry. Gimana nggak mau nangis, jika saya menunda untuk apply lagi di tahun depan meskipun jaraknya hanya 3 atau 4 bulan sebelum deadline lainnya dibuka, saya merasa semua yang saya usahakan tidak akan berguna, tanpa hasil. Saya tertidur satu jam dan kembali bangun di jam 4 subuh, tapi websitenya masih tetap bermasalah. Saat itu yang saya lakukan hanyalah berdoa dan pasrah. 

Dua hari hal yang sama terjadi, website LPDP tidak dapat dibuka. Akhirnya pada saat memasuki hari ketiga, Saya tau jika saya tetap memaksakan diri untuk mengupload dokumen-dokumen saya padahal deadline yang diberikan telah lewat 2 hari yang lalu, LPDP akan menerima semua dokumen saya tapi akan mengikuti seleksi selanjutnya yaitu tahun depan, Februari 2016. Akhirnya, saya tetap memutuskan untuk menguploadnya dan mengharapkan keajaiban agar LPDP tetap menerima berkas-berkas saya. 

And YES!! Mircale do exist!!

Tepat di tanggal 2 November 2015, sebelas hari setelah saya mengupload semua file-file saya, saya mendapatkan SMS ini. 

Saya sempat kaget ketika membaca sms tersebut. SMS tersebut menandakan bahwa berkas saya tetap dimasukan untuk seleksi di tahun 2015 dan gak perlu nunggu 4 bulan lagi.

Dengan perasaan deg-degan, saya membuka aacount saya di situs LPDP dengan menggunakan password dan email yang telah terdaftar pada saat mendaftar online, and there it was . . .  

"Lolos ke tahap seleksi substansi; wawancara Leaderless Group Discussion dan Essay on the Spot" 

Alhamdulillah . . . 

Meskipun itu baru tahap awal seleksi, tapi status yang tertera di website LPDP membuat saya speechless dan setengah menangis hal yang sama juga pernah terjadi dulu ketika saya mendaftar beasiswa CCIP dan dinyatakan lolos . . .  well, I always cry dalam keadaan emosional baik bahagia maupun dalam keadaan pengen mukul orang. LOL. 

Dua hari setelah menerima sms tersebut, saya baru mendapatkan email resmi dari LPDP yang juga menyatakan bahwa test Substansi akan dilaksanakan di bulan November. Informasi terkait jadwal akan dikirimkan. 

Karena saya merupakan tipe orang yang tidak ingin tergesa-gesa ketika berangkat, akhirnya saya mencoba mencari tahu banyaknya waktu yang saya miliki untuk seleksi substansi nanti. Saya berhasil mendapatkan info melalui beberapa blog para penerima beasiswa LPDP bahwa LPDP kemungkinan akan menjadwalkan jadwal seleksi 2 minggu setelah pengumuman kelulusan administrasi. 

Sambil menunggu jadwal seleksi yang akan diberikan oleh LPDP dan dikirimkan ke email, saya melanjutkan untuk nanya ke om Google tentang seleksi wawancara, leaderless group discussion dan essay on the spot. Saya mencoba mengumpulkan semua informasi yang ada sebanyak mungkin agar nantinya saya siap bertarung. 

Dan sesuai informasi yang saya dapatkan di berbagai blog para penerima beasiswa LPDP, mereka menyarankan untuk mulai mengupdate berita terkini yang terjadi di Indonesia karena pada saat Leaderless Group Discussion (LGD) topik yang akan kita diskusikan nanti adalah topik yang lagi hangat-hangatnya dibahas di media. 

Dengan seketika saya mendapatkan serangan jantung selama beberapa menit. LOL. Gimana tidak, saya hampir tidak pernah memiliki waktu untuk menonton berita. Dan sejak saya membaca info tersebut, hampir setiap pagi sebelum saya kerja, saya menyempatkan diri untuk mendengarkan tv (bukan nonton ya karena saya mendengar sambil bersiap-siap untuk ke kantor). Saya juga mulai rajin untuk mencari informasi terkini yang ada di media. Selain mengupdate berita, saya juga melakukan pengecekan tiket pesawat jadi saya dapat memprediksikan harga tiketnya nanti. 

Tepat tanggal 16 November, saya menerima sms lanjutan dari LPDP 

















It was pretty much surprising. LOL
Terima sms dan email di tanggal 16 November, eh ternyata jadwal wawancaranya di tanggal 19 dan 20 November, O-M-G . .  

But well, karena saya sudah prepare duluan dengan packing-packing dan telah menginformasikan untuk mengambil cuti ke manager saya seminggu sebelum saya menerima email tersebut, akhirnya saya hanya butuh membuat form cutinya dan  melakukan pembelian tiket pesawat and everything was ready to go, Jogjakarta, I am coming!!! 


Anyway, cerita untuk interviewnya akan saya lanjutkan nanti ya. Hopefully, I will have more time to write. 

0 comments:

Posting Komentar

About Me

Foto Saya
Nurdahlia
Gorontalo, Gorontalo, Indonesia
I like travelling, reading novels and watching movies.
Lihat profil lengkapku